Senin, 25 Oktober 2010

Achjat Djohar, Satu dari Rekan Gazelle 1991 Telah Kembali!!


Semalam kolom inbox fb-ku ada yang masuk. Seolah hampir tak percaya, tercatat Achjat Djohar. Apakah aku sedang mimpi? Maklum waktu saat itu jam 23.00 malam. Kejadian ini serta merta membawa ingatanku ke setting tahun 1991-1994, sekaligus mengobati kerinduan dan mimpiku selama ini.

SAAT REGISTRASI di aula Unpad Dipatiukur (1991), saya melihat daftar calon mahasiswa sebelum saya bernama: Achjat Djohar asal Jombang menyandang NPM J1091082. Batinku bergumam, wow Unpad telah mengindonesia, ada calon mahasiswa (cama) dari Jawa Timur. Saat itu Ahmad Sohib beradu geser tempat duduk denganku kebagian NPM J1091084. Aku ber-NPM J1091083.

Tetua di angkatan kami
Achjat Djohar masuk Fapet Unpad terbilang angkatan tua, bersama Akhmad Fauzi dan Ganda Parulian, Achjat dua tahun di atasku. Achjat Djohar, lebih populer disebut Mas Jombang lahir di Jombang, 4 April 1969. Fisik yang tinggi di atas 180 cm membuatnya ia dipercaya beberapakali sebagai smashter bola voli angkatan 91. Meskipun tak muda lagi, Achjat memiliki motivasi tinggi untuk studi jauh-jauh ke bumi Parahyangan ini.

Aku pun lalu naik Damri registrasi ke Fapet Jatinangor. Saat ditanya hobiku melukis, senior menyuruhku melukis sesama cama. Cama yang beruntung kulukis itu adalah Rika Nursanti (cama asal Padang, Sumatera Barat hehe...) yang ntah di mana sketsa lukisan tsb. Saat itu kami, melalui masa bimbingan melelahkan di bawah Komando Maman Suherman (Angkatan 1989) dan Ketua Tatib amat populer, Kurnia Hartawan atau populer dipanggil Kang Iwan. Kebersamaan pun terajut lewat Mabim ini.

Achjat seorang humoris

Aku dan Achjat terbilang dekat, bukan saja NPM tapi kehidupan di kampus sehari-hari. Aku kost di Ujungberung, sementara Achjat di Ciwastra. Achjat Djohar terbilang memiliki pribadi terbuka, ia suka berteman dengan mahasiswa lainnya. Banyolan-banyolan Mas Jombang membuat kami dibuat kocak mirip Mas Wicak. Banyolan Achjat pun bikir gerr....

Coba aja nih canda Achjat yang saya masih ingat:

"Ada tiga orang gila ditanya saat di gurun apa yg akan dilakukan bila anda kegerahan. Orang gila I: Saya akan bawa kipas, kalo gerah akan kipasin aja.... Orang gila II : Saya beli Ac, tinggal kunyalain. Saat ditanya orang gila III : Sayan akan bawa pintu mobil. Lhaaa... apa hubungannya: Kalo gerah, tinggal dibuka pintunya.....Hahahaha"

Banyolan lain seputar kontes payudara terbesar (maaf-) telah membuat tawa kami begitu lepas tanpa beban yang menghimpit dan menekan rekahan bibir kami. Saat kami berada dalam idealisme yang tinggi. Hal itu membuat kuliah menjadi segar.


Kenangan Bersama Achjat

Suatu kali, kami mengadakan sepakbola antar NPM di Angkatan Gazele 1991. Saya turut menjadi penggagasnya bersama Yanto, Hapid, Trianto, dsb. Karena personil ada 120 orang, maka dibagi 4 tim, yakni NPM 1-30, 31-60, 61-90 dan 91-120. Saya dan Achjat ikut tim C 61-90. Kemenangan terindah saat melawan tim B diperkuat pemain profesional, Iman Saputrawijaya cs, diantara dua gol dicetak Achjat adalah assist-ku lewat tendangan penjuru dan tendangan voli, saat itu menang 5-3.

Juaranya adalah tim A, dikomandoi Hapid Prawirakusumah cs.

Achjat memiliki seorang kawan idolanya yang masuk Jurusan Teknik Elektro ITB. Ia kost di Bumi Ganesha (BG) Cisitu Dago. Kawannya begitu menginspirasi dia. Seorang cerdas, ditengah keterbatasan ekonomi orang tuanya, ia mampu belajar keras. Saya bersama Achjat pernah bertandang ke BG tersebut dua kali dan main tenis dan belajar komputer di sana, membuat pertemanan ini semakin akrab. Saat itu program terbaru komputer adalah WS 6.


Pertemuan terakhir

Kuliah Achjat mulai terganggu. Ia mulai jarang datang ke kampus. Mungkin ada masalah pada dirinya tapi saya tidak tahu. Pertemuan terakhir, saat itu aku hendak KKN di Wanayasa. Ini terjadi tahun 1994. Aku minta Achjat datang ke toko fotokopi kakakku di Ujungerung untuk menitipkan berkas beasiswaku. Saat itu ada satu lowongan buat mahasiswa dengan ayah berprofesi petani. Aku dari Subang, keluarga petani.

Beruntung, saat itu mobil Pak Djadjuli, PD III Fapet saat itu merapat di pinggir TRI PHOTO Ujungberung. Aku langsung mengejar pak dosen ini, sekaligus mengutarakan maksudku meminta tanda tangan Pak Djazuli. Kebetulan Pak Djazuli pembina KKN Kabupaten Purwakarta. Setelah ngobrol, termasuk mengundang tim voli Fapet (Wahyu cs) untuk bertandang ke Ds Simpang, tempat KKNku. Dan pertandingan itu terlaksana, tepat saat saya sedang memberikan Penyuluhan Vaksinasi ND di Balai Desa Simpang hingga terpaksa acara dibagi dua.

Setelah tanda tangan didapat, sesuai rencanaku Achjatlah yang akan mengantarkan form itu ke SBA. Beasiswa ini cair bulan Januari 1995, padahal saya tengah mendapat beasiswa dari Yayasan Wira Dharma Bakti, yayasan Alumni Yon II/Unpad. Sesuai peraturan, beasiswa Yon/II dicabut diberikan Pak Aos/sastra Sunda yang baru pulang dari Suskapin/1994 di Malang. Saya meneruskan beasiswa baru, saat itu beasiswa Yon II baru 2 bulan, jadi 14 bulan deh.

Sejak itupula saya tidak menjumpai kawanku. Achjat Djohar, kawanku selalu hadir dalam mimpi-mimpiku. Mimpi bertandang ke Diwek, kota kecil di Kabupaten Jombang, saya temui staf Pabrik Gula di sana. Saya ketemu.

Tapi itu sebatas mimpi. Sesuai obsesinya, Achjat amat terkesan oleh staf pegawai pabrik gula di daerahnya, sebuah profesi menjanjikan. Kalau saja, Achjat ikut sampei penelitian, bukan hal aneh, bila ia akan memilih ampas tebu untuk pakan ternak sapi sebagai bahan skripsinya.

Trianto ketangkep di FB dengan nama samaran hehe ,,,

Merajut Kenyataan
Kali ini pertemuan dengan Achjat mendekati kenyataan. Saya bolak-balik Surabaya hampir 5 kali setahun. Anakku dan adiku tinggal di Sidoarjo. Kereta api dan bus membawa saya melewati daerah Peterongan, Mojoagung, Jombang hingga Trowulan Mojokerto. Saya pun pernah menginjakkan kaki di tanah Jombang, saat salah naik bus. Jombang bukan daerah yang jauh lagi.

Kabarnya Achjat tinggal di Depok. Ini lebih memungkinkan lagi bertemu face to face. Apalagi Kang Ibnu Sofa Jauhari sebagai Ketua Reuni Angkatan 1991 secara aktif menggelar pertemuan, membuat pertemuan dengan Achjat Djohar menjadi sesuatu yang niscaya.

Bila Alloh SWT mengizinkan, insya alloh saya bertemu sahabat dekatku.

Mereka yang Belum Kembali

Di antara kawan sudah terdaftar di jejaring fesbuk (fb) ada beberapa kawan yang masih misteri. Mereka belom diketahui rimba dan khabarnya. Mestinya, meski tak belum bisa berkesempatan bertatap muka - Achjat Djohar misalnya -, kawan-kawan dapat teridentifikasi baik melalui jejaring dunia maya atau pun posting alamat dan hp.

Slamet Yudho Kusworo (belakang) saya temukan dan ambil gambarnya di Pantai Rancabuaya, ujung kabupaten Garut

Mereka adalah Tegal Grup seperti: Akhmad Fauzi, Adi Mulyawan, Asik Marsudi atau Ahmad Sohib (Cirebon). Kawan lainnya Slamet Yudho Kusworo (berita terakhir sebagai guru di SMPN Cidaun, Cianjur), Iman Saputrawijaya (masih di Ciparay), Abdullah Sungkar, Benny Parlindungan, Sinaga Ondo Haposan, Tedy (Purwakarta), Wasmidin (Blanakan Subang), Ela Agustina (Sembung Subang), Laela Puryati (Garut), Ambar Nuswantara, Dedeh Hamidah, Budi Mulyanto (Majalaya Grup), Mauluddin (Cimareme), Yanto Aryanto (Garut), Elman Nugraha (Bandung), Jajang Johari (Sumedang), Saptono (Jakarta), Aris Munandar (Serang), Heni Asmiati (Dago), Heni Susanti (Bandung), Trianto (Jakarta), mereka belum teridentifikasi, setidaknya dalam catatan saya.
Iman Saputrawijaya (kiri), tertangkap kamera di Pakutandang Ciparay

Semoga dengan pencarian intens, mereka bisa bergabung minimal dalam jejaring dunia maya, syukur-syukur bisa bertemu secara tatap muka. Dengan bersilaturahmi akan melapangkan pintu rezeki, menambah umur, dan membukakan pintu surga. Amin (**)

Salam blogger,

Dadan wahyudin

1 komentar:

  1. Las Vegas Hotel Casino and Spa | JHBM
    Experience 제주도 출장마사지 the 부천 출장안마 ultimate gaming and nightlife experience at JHBM Las Vegas Hotel Casino and 태백 출장안마 Spa, a luxury 과천 출장안마 resort on the Las Vegas strip, from the 상주 출장안마

    BalasHapus